Minggu, 16 September 2012

Keberadaan Ada (Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu)

KEBERADAAN ADA
(Refleksi Mata Kuliah Filsafat Ilmu)
Hari, Tanggal : Senin, 10 September 2012.
Dosen             : Dr. Marsigit, M.A.

Oleh:
Tantan Sutandi Nugraha
NIM 12709259013
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika P2TK Dikdas
Universitas Negeri Yogyakarta



Nilai-nilai religius memegang peran yang penting. Ini di antaranya digunakan untuk pengendalian pikiran. Misalnya, metodologi dalam berdoa (bagaimana supaya khusu, dan sebagainya) sudah menjadi persoalan sejak dahulu. Untuk dapat berdoa dengan khusu harus dibimbing oleh guru spiritual.
Ada adalah hal yang memiliki dimensi. Ada erat kaitannya dengan proses berpikir. Seseorang dikatakan eksis (ada) jika ia telah berpikir. Misalnya, siswa dikatakan berada di kelas saat mereka sungguh-sungguh berpikir, dan tugas gurulah untuk menjadikannya benar-benar ada. Berpikir sebagai suatu proses dapat dipahami melalui pengertian berpikir menurut Plato, Aristoteles, Immanuel Khan, dan sebagainya. Saat pikiran kita tidak sejalan dengan yang lain, maka kita dapat dikatakan tidak ada. Jika tidak ada, maka sifat-sifat akan tereliminasi. 
Pemahaman mengenai ada (atau sesuatu yang mungkin ada) memerlukan tiga aspek berikut.
(1) Ontologi; yakni pembahasan mengenai hakikat pengetahuan.
(2) Epistemologi; yakni pembahasan mengenai metode dalam mendapatkan pengetahuan.
(3) Aksiologi; yakni pembahasan mengenai nilai-nilai moral dalam pengetahuan.
Matematika memiliki prinsip yang khas. Objek dari matematika adalah benda pikir, yang dapat diperoleh dengan cara abstraksi dan idealisasi. Abstraksi adalah mengambil sifat yang diperlukan saja, sedangkan idealisasi adalah menganggap sempurna sifat yang ada. Setiap saat kita tidak lepas dari abstraksi, yakni memilih atau menyederhanakan. Proses memilih mengandung eliminasi, yakni menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan.
Sebenarnya, matematika bukanlah ilmu. Ia hanyalah konsistensi dalam pikiran yang berisi pengandaian, pencarian teorema, dan seterusnya. Namun, konsistensi inilah hal yang penting dalam matematika, khususnya bagi matematikawan atau peneliti matematika.
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar